Kamis, 20 Desember 2007

AMD buat aduan terhadap Intel

Kebanyakan kita, pengguna komputer hanya kenal Intel sahaja. Ini kerana Intel sangat popular berbanding AMD sebagai processor. Kita kenal Pentium tapi kita tak kenal Athlon. Apatah lagi Cyrix. Intel menguasai pasaran processor chip untuk komputer. Adakah produk Intel ini sangat bagus ? Jika anda rajin mencari maklumat mengenai perkara ini di Internet, anda akan dapati AMD adalah tak kurang hebatnya. (Sila lihat analisa AMD - AthlonXP 2100 lawan Intel - P4 2.4 GHz di http://www.hardcoreware.net/reviews/review-83-1.htm ). Oleh itu, mengapa pilih Intel ? Jika ditanya kepada saingan Intel iaitu AMD, jawapannya ialah Intel main kotor. Intel menggunakan pelbagai helah untuk memonopoli pasaran.
Berikut ialah aduan AMD kepada pihak berkuasa Amerika Syarikat berkaitan strategi tidak adil Intel untuk menjatuhkan saingannya.

http://www.amd.com/us-en/Weblets/0,,7832_12670_12684,00.html?redir=CORBF02

Antara intipati aduan tersebut ialah:
- memaksa pelanggan utama untuk menerima tawaran eksklusif
- menahan rebat dan subsidi pemasaran sebagai hukuman kepada pengguna yang membeli lebih processor dari AMD
- memberi amaran tindakan balas kepada pelanggan yang membuat urusan perniagaan dengan AMD
- memaksa pembuat PC untuk memboikot pelancaran produk AMD

Pada pendapat saya, pertandingan yang sihat adalah baik utk pengguna. Ini kerana pengguna akan sentiasa mendapat produk yang terbaik dan mempunyai pilihan yang lebih banyak. Misalnya di Malaysia, apabila syarikat telekomunikasi seperti Maxis, Celcom dan Digi bersaing untuk mendapatkan pelanggan, kadar harga semakin murah dan menguntungkan pengguna. Tetapi jika tiada persaingan seperti ini contohnya Telekom yang tiada saingan kuat, pengguna terpaksa menerima apa saja yang ditawarkan oleh mereka.

Kalau AMD berjaya mendapat perhatian dari usaha mereka ini, saya pasti pada masa akan datang pengguna akan mendapat lebih banyak manfaat. Harga processor akan lebih murah tetapi prestasi akan meningkat tinggi.

Selasa, 13 November 2007

Resensi Buku

Judul Buku : EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN

Pengarang : Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar

Penerbit : Bumi Aksara

Evaluasi program adalah langkah awal dalam supervisi, yaitu mengumpulkan data yang tepat agar dapat dilanjutkan dengan pemberian pembinaan yang tepat pula. Evaluasi program itu sangat urgen dan bermanfaat terutama bagi pengambil keputusan. Alasannya adalah dengan masukan hasil evaluasi program itulah para pengambil keputusan akan menentukan tindak lanjut dari program yang sedang atau telah dilaksanakan.
Ada tiga pengertian penting dan perlu ditekankan dalam menentukan program, yaitu (1)realisasi atau implementasi suatu kebijakan
(2)terjadi dalam waktu yang relatif lama, karena merupakan kegiatan berkesinambungan (3)terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
Ada empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuah program keputusan yaitu:
(1)menghentikan program, karena dipandangprogram tersebut tidak ada manfaatnya atau tidak dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan.
(2)merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan harapan.
(3) melanjutkan program, karena pelaksanaan program menunjukkan segala sesuatunya sudah berjalan dengan harapan.
(4)menyebarluaskan program, karena program tersebut sudah berhasil dengan baik maka sangat baik jika dilaksanakan lagi di tempat waktu yang lain.
Untuk dapat menjadi evaluator, seseorang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: - Mampu melaksanakan
- Cermat
- Objektif
- Sabar dan tekun
- Hati-hati dan bertanggung jawab.
Sudah barang tentu dengan memperhatikan syarat-syarat diatas tidak semua orang bisa menjadi evaluator.
Tujuan evaluasi terdiri dari dua macam yaitu:
1. Tujuan khusus, yang diarahkan pada masing-masing komponen
2. Tujuan umum, yang diarahkan pada program keseluruhan
Dan untuk mempermudah mengidentifikasi tujuan evaluasi program, kita harus memperhatikan unsur-unsur dalam kegiatan pelaksanaannya yang terdiri dari: a. what=apa yang digarap b. who= siapa yang menggarap c. how= bagaimana menggarapnya.
Dengan memperhatikan pada tiga unsur kegiatan tersebut, ada tiga komponen paling sedikit yang dapat dievaluasi: tujuan, pelaksana kegiatan dan prosedur/teknik pelaksanaan.
Didalam evaluasi ada dua kriteria untuk mempermudah penilaian yaitu, kriteria kuantitatif dan kriteria kualitatif.Kemudian dalam kriteria kuantitatif sendiri dibedakan menjadi dua:
1. Kriteria kuantitatif tanpa pertimbangan, maksudnya adalah kriteria ini disusun hanya dengan memperhatikan rentangan bilangan tanpa mempertimbangkan apa-apa, kriteria ini dilakukan dengan membagi rentangan bilangan.
2. Kriteria kuantitatif dengan pertimbangan, maksudnya adalah seorang evaluator membuat pertimbangan tertentu berdasarkan sudut pandangnya. Sebagai contoh: pada peraturan akademik pada setiap jurusan menentukan persentase pencapaian tujuan belajar sebagai berikut:
* Nilai A : rentangan 80-100%
* Nilai B : rentangan 66-79%
* Nilai C : rentangan 56-65%
* Nilai D : rentangan 40-55%
* Nilai E : kurang dari 40%
Melihat pengkategorian nilai-nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa rentangan di dalam setiap kategori tidak sama, demikian juga jarak antara kategori tidak sama. Nah disinilah pertimbangan evaluator dalam kegiatan penilaian diperlukan.
Sedangkan kriteria kualitatif adalah kriteria yang dibuat dengan tidak menggunakan angka-angka didalamnya, hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan kriteria kualitatif yaitu indikator dan komponen didalamnya.
Dan dari masing-masing kriteria ini tetap ilmiah karena disusun berdasarkan penalaran yang benar.
Didalam evaluasi program pendidikan terdapat ketepatan model evaluasi yang berarti ada ketertautan yang erat antara evaluasi program dengan jenis program yang dievaluasi.Dan jenis program ini dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Program pemrosesan, maksudnya adalah program yang kegiatan pokoknya mengubah bahan mentah (input) menjadi bahan jadi sebagai hasil proses (output).
b. Program layanan, maksudnya adalah sebuah kesatuan kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu sehingga merasa puas dengan tujuan program.
c. Program umum, maksudnya adalah sebuah program yang tidak tampak apa yang menjadi ciri utamanya.
Kemudian ada beberapa hal yang dimuat dalam rancangan evaluasi program yaitu:
1. Judul kegiatan
2. Alasan dilaksanakannya Evaluasi
3. Tujuan
4. Pertanyaan evaluasi
5. Metodologi yang digunakan, dan
6. Prosedur kerja dan langkah-langkah kegiatan
Seperti halnya penelitian, evaluasi program memerlukan proposal dan rancangan evaluasi. Perbedaan antara proposal evaluasi program dan rancangan evaluasi program terletak pada tekanan isinya. jika proposal merupakan usulan kegiatan maka, rancangan merupakan peta perjalanan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh evaluator dalam melaksanakan evaluasi.
Dalam perencanaan evaluasi program ada tiga hal yang harus diperhatikan:
1. Analisis kebutuhan, merupakan sebuah proses penting bagi evaluasi program karena melalui kegiatan ini akan dihasilkan gambaran yang jelas tentang kesenjangan antara hal atau kondisi nyata dengan kondisi yang diinginkan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan sasarannya adalah siswa, kelas atau sekolah.
2. Menyusun proposal evaluasi program, dengan memperhatikan butir yang rawan adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan, menekankan garis besar bagian isi.
2. Metodologi yang berisi tiga hal pokok, yaitu penentuan sumber data, metode pengumpulan data dan penentuan instrumen pengumpulan data.
3. Penentuan instrumen evaluasi yang menekankan pada alat apa yang diperlukan untuk mengumpulkan data, hal tersebut biasanya harus disesuaikan dengan metode yang sudah ditentukan oleh evaluator.
Secara garis besar evaluasi program dilaksanakan melalui beberapa tahapan:tahap persiapan evaluasi program, tehap pelaksanaan evaluasi program dan tahap monitoring pelaksanaan program.
Analisis data dalam evaluasi program pendidikan dapat dilaksanakan melalui tiga tahap:
1. Tabulasi data, merupakan sebuah pengolahan dan pemrosesan hingga menjadi tabel dengan tujuan agar mudah saat melakukan analisis. Tabulasi ini berisikan variabel-variabel objek yang akan diteliti dan angka-angka sebagai simbolisasi (label) dari kategori berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti.
2. Pengolahan data, kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan setelah data terkumpul dan ditabulasi.Dari pengolahan data ini dapat diperoleh keterangan/informasi yang bermakna atas sekumpulan angka, simbol, atau tanda-tanda yang didapatkan dari lapangan.
3. Pengolahan data dengan komputer, merupakan kemudahan bagi peneliti bila objek yang diteliti memiliki variabel banyak dan sangat kompleks, hanya dengan memasukkan coding sheet langsung memprosesnya maka hasilnya akan diperoleh cepat.
Kemudian saat menyusun laporan evaluasi biasanya harus memuat empat hal pokok:
1. Permasalahan
2. Metodologo evaluasi
3. Hasil evaluasi, dan
4. Kesimpulan hasil evaluasi
Dan biasanya dalam menyusun laporan evaluasi memuat tujuh hal pokok diantaranya: ringkasan eksekutif, pendahuluan, kajian pustaka, metodologi evaluasi, hasil evaluasi, kesimpulan dan rekomendasi serta daftar pustaka.
Dalam penulisan laporan mempunyai empat tujuan yaitu,
1. Untuk memberikan keterangan
2. Memulai suatu tindakan
3. Mengoordinasi proyek
4. Menyarankan suatu langkah tindakan, dan merekam kegiatan.
Yang termasuk laporan untuk merekam kegiatan adalah laporan kemajuan (dapat dibuat sesuai kebutuhan ada yang setiap bulan, triwulan atau persemester )dan laporan akhir (merangkum segala segi pekerjaan setelah semuanya selesai).


Minggu, 04 November 2007

Macam-macam Evaluator

  • Evaluator Internal (Evaluasi Dalam), yang dimaksud dengan Evaluator Dalam adalah petugas evaluasi program yang sekaligus merupakan salah seorang dari petugas atau anggota pelaksana program yang evaluasi. Adapun kelebihan dan kekurangan dari evaluator dalam yaitu:

Kelebihan :

  1. Evaluator memahami betul program yang akan dievaluasi sehingga kekhawatiran untuk tidak atau kurang tepatnya sasaran tidaka perlu ada. Dengan kata lain, evaluasi tepat pada sasran.
  2. Karena evaluator adalah orang dalam, pengambil keputusan tidak perlu banyak mengeluarkan dana untuk membayar petugas evaluasi.

Kekurangan :

  1. Adanya unsur subyektivitas darievaluator, sehingga berusaha menyampaikan aspek positif dari program yang dievaluai dan menginginkan agar kebijakan tersebut dapat diimplementasikan dengan baik pula. Dengan kata lain, evaluator internal dapat dikhwatirkan akan bertindak subjektif.
  2. Karena sudah memahami seluk-beluk program, jika evaluator yang ditunjuk kurang sabar, kegiatan evaluasi akan dilaksanakan dengan tergesa-gesa sehingga kurang cermat.
  • Evaluator Eksternal ( Evaluator Luar ), yang di maksud dengan evaluator luar adalah orang-orang yang tidak terkait dengan kebijakan dan implementasi program. Mereka berada diluar dan diminta oleh pengambil keputusan untuk mengevaluasi keberhasilan program atau keterlaksanaan kebijakan yang sudah diputuskan. Melihat bahwa status mereka berada di luar program dan dapat bertindak bebas sesuai dengan keinginan mereka sendiri maka tim evaluator luar ini biasa dikenal dengan nama tim bebas atau independent team.

Kelebihan :

  1. Oleh karena tidak berkepentingan atas keberhasilan program maka evaluator luar dapat bertindak secara objektif selama melaksanakan evaluasi dan mengambil kesimpulan. Apapun hasil evaluasi, tidak akan ada respons emosional dan evaluator karena tidak ada keinginan untuk melibatkan bahwa program tersebut berhasil. kesimpulan yang dibuat akan lebih sesuai dengan keadaan dan kenyataan.
  2. Seorang ahli yang dibayar, biasanya akan mempertahankan kredibilitas kemampuannya. Dengan begitu, evaluator akan bekerja secara serius dan hati-hati.

Kekurangan :

  1. Evaluator luar adalah orang baru, yang sebelumnya tidak mengenal kebijakan tentang program yang akan dievaluasi. Mereka berusaha mengenal dan mempelajari seluk beluk program tersebut setelah mendapat permintaan untuk mengevaluasi. Mungkin sekali pada waktu mendapat penjelasan atau mempelajari isi kebijakan, ada hal-hal yang kurang jelas. hal itu wajar karena evaluator tidak ikut dalam proses kegiatannya. dampak dari ketidakjelasan pemahaman tersebut memungkinkan kesimpulan yang diambil kurang tepat.
  2. Pemborosan, pengambil keputusan harus mengeluarkan dana yang cukup banyak untuk membayar evaluator bebas.

Adapun perbedaan yang menonjol antara evaluator luar dan evaluator dalam adalah adanya satu langkah penting sebelum mereka mulai melaksanakan tugas. oleh karena evaluator luar adalah pihak asing yang tidak tahu-menahu dan tidak berkepentingan dengan program, yang diasumsikan belum memahami seluk-beluk program maka terlebih dahulu tim tersebut perlu mempelajari program yang akan dievaluasi.

Hal-hal yang harus dipelajari oleh seorang evaluator meliputi tujuan program, komponen program, siapa pelaksananya dan pihak-pihak mana yang terlibat, kegiatan apa saja yang sudah terlaksana dan gambaran singkat tentang sejauh mana tujuan program sudah dicapai.

Senin, 22 Oktober 2007

Resensi Buku

Judul : Kesalahan dalam Mendidik Anak

Penulis : Muhammad Rasyid Dimas

Penj. : Tate Qomaruddin, Lc

Penerbit : Robbani Press,

Cetakan : Dzulhijjah 1424 H/ Februari 2004 M

Tebal : XII+158 hlm.

Kesalahan adalah suatu hal yang wajar dalam kehidupan, dalam bidang apa pun, entah kata-kata, tindak tanduk, pekerjaan, etika bermasyarakat, dan bidang lainnya. Termasuk juga dalam mendidik anak. Namun kesalahan itu bisa ditolelir pada hal-hal yang sudah terjadi, sementara yang belum terjadi, seyogianya kita tidak pernah mengulang lagi kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya.

Karena itu, Muhammad Rasyid Dimas, ahli pendidikan anak dari al-Imarat University ini mengingatkan para orang tua agar menghindari lalu Sehingga Nabi pernah mengatakan bahwa semua orang bisa khilaf, dan sebaik-baik orang yang berslah adalah yang bertobat. mun hal itu berlaku jika sudah terjadi. lama manusia mau berpikir dan merenung tentang berbagai hal, selama itu pulalah hikmah bertebaran di mana-mana dan sungguh mudah dipetik. Itulah yang dilakukan oleh Maulana Wahiduddin Khan melalui bukunya ini. Beragam peristiwa kehidupan yang boleh jadi dianggap remeh dan sepele oleh sebagian orang, bagi tokoh yang ahli di bidang sains dan studi-studi keislaman ini menjadi lautan hikmah yang sayang untuk dilewatkan. Karena berbagai renungan dan pengamatan sosialnya yang dituangkan dalam buku ini, insya Allah akan mampu mencerahkan dan melejitkan kemampuan Anda. Dengan reputasi keilmuannya yang telah teruji, penulis produktif ini menyajikan kupasan yang mengasyikkan sekali perihal kiat-kiat meraih kesuksesan dalam hidup ini.

Dari beragam peristiwa kehidupan yang dijumpai dan diamati Wahidudin Khan, penulis lebih dari 200 buku ini menyumbangkan kearifan yang manis sekali bagi Anda, terutama bagi mereka yang gampang murung dan lesu dalam menyikapi kegagalan dalam hidup. Padahal kegagalan adalah hal biasa dalam kehidupan. Hanya bagaimana Anda menyikapi kegagalan tersebut, sehingga bisa menjadi cemeti dan menjadi tangga menuju kesuksesan. Itulah kunci yang dimiliki oleh banyak tokoh besar yang lahir di dunia ini. Sukses gemilang yang berhasil mereka raih justru buah dari kegagalan demi kegagalan yang menerpa mereka.

Dalam kehidupan manusia, hal yang paling penting adalah kemauan untuk bertindak. Menurut Wahidudin Khan, itulah pelajaran yang bisa diambil dari bangsa Jepang. Selain dijatuhkannya bom di kota Hiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia Kedua pada tahun 1945, Jepang juga sesungguhnya pernah dilanda guncangan yang sangat dahsyat, yaitu gempa bumi di Kanto pada awal September 1923, sehingga menyengsarakan seluruh penduduk di Jepang bagian timur.

Namun bangsa Jepang tidak mengalah pada rasa kehilangan dan frustasi, dan tidak membuang-buang tenaga untuk melakukan protes politik yang sia-sia, karena negara mereka telah dibom yang menyebabkan keruntuhan dan kehancuran. Tetapi, seperti diketahui, mereka mampu menguasai perasaan tertindas dan mulai merekonstruksi kehidupan nasional mereka dengan sebuah keinginan dan cara. Meskipun gempa bumi telah mengakibatkan kematian dan kerusakan, namun mereka mampu menggembleng diri untuk membangun kehidupan mereka yang lebih cerah.

Dan kini Jepang telah menjadi suatu pusat aktivitas teknologi, bahkan melejitkan dirinya dalam bidang industri melampaui Inggris, Eropa dan Amerika. Menariknya lagi, mengingat Jepang tidak memiliki sumber daya alam seperti yang dimiliki oleh negara-negara industri maju lainnya.

Dari kasus Jepang ini, penulis kemudian mengurai benang merah: bahwa kepuasan diri sendiri dan adanya perasaan nyaman dapat menjadi faktor-faktor yang sangat merusak dalam proses kemajuan seorang manusia selama hidupnya. Hal ini bukan berarti kesengsaraan itu sendiri adalah sesuatu yang menguntungkan. Tidak. Ia justru merupakan percikan api yang membakar jiwa seorang manusia dan menggerakkannya untuk melakukan hal yang lebih besar.

Pelajaran hidup tidak hanya tersaji dari siklus peradaban yang menerpa banyak bangsa di dunia, seperti Jepang itu, namun hikmah kehidupan juga bisa dicomot dari lakon kehidupan yang dialami oleh individu manusia. Misalnya dari seorang penjahit, yang dijumpainya telah mahir sekali dalam menjahit. Kualitas hasil jahitannya sungguh sempurna, baik terhadap orang yang mempunyai tubuh normal, maupun terhadap mereka yang bertubuh kurang sempurna atau cacat—seperti berbadan bungkuk. Dengan kemahirannya itu, si penjahit kemudian bisa mengelola suatu toko yang makmur di jantung kota.

Namun prestasi yang diraih tukang jahit itu bukan instan, melainkan hasil dari perjuangan yang lama dan cukup melelahkan. “Saya telah meraih posisi seperti sekarang ini dengan menaiki anak tangga dan bukan dengan ift,” ucap penjahit itu. Dan ujaran itulah yang dicatat dan diingat betul oleh Wahiduddin Khan.

Untuk menggapai kesuksesan dalam hidup ini memang bukan asal jadi dan serta merta jatuh dari langit. Tidak ada tombol-tombol yang tinggal Anda tekan dan kemudian secara otomatis meraih cita-cita Anda. Anda hanya dapat memperoleh kemajuan dengan selangkah demi selangkah. Kemajuan jarang dapat diraih dengan sekali lompatan dan hentakan. Dengan menggunakan sarana sebuah tangga, barulah Anda dapat maju bahkan hingga Anda memiliki lift sendiri. Namun Anda tidak dapat meraih kesuksesan hidup dengan mulai menaiki lift!

Percikan-percikan renungan seperti inilah yang bertabur dalam buku Psikologi Kesuksesan ini. Anda beruntung bisa menyimak buku ini, karena Maulana Wahiduddin Khan, penulis buku ini, sangat cerdas dan tangkas sekali dalam menggugah pembacanya agar seluruh gelegak kehidupan ini dipandang secara positif. Intelektual kelas dunia yang lahir di India ini mengobarkan optimisme yang besar sekali, sehingga tak ada alasan bagi Anda untuk menghadapi hidup ini dengan murung. Karena di balik jalan buntu yang menjegal Anda dalam meniti hidup ini, sebetulnya jalan kesuksesan terbentang luas di hadapan Anda.

Sabtu, 29 September 2007

Macam-Macam Validitas

Istilah validitas ternyata memiliki keragaman kategori. Ebel (dalam Nazir 1988) membagi validitas menjadi concurrent validity, construct validity, face validity, factorial validity, empirical validity, intrinsic validity, predictive validity, content validity, dan curricular validity.

§ Concurrent Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan kinerja.

§ Construct Validity adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek psikologis apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa suatu konstruk tertentu dapat dapat menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran.

§ Face Validity adalah validitas yang berhubungan apa yang nampak dalam mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang seharusnya hendak diukur.

§ Factorial Validity dari sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan faktor-faktor yang yang bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran perilaku lainnya, dimana validitas ini diperoleh dengan menggunakan teknik analisis faktor.

§ Empirical Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan suatu kriteria. Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung dengan apa yang ingin diramalkan oleh pengukuran.

§ Intrinsic Validity adalah validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji coba untuk memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk mendukung bahwa suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

§ Predictive Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu alat ukur dengan kinerja seseorang di masa mendatang.

§ Content Validity adalah validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling dari suatu populasi.

§ Curricular Validity adalah validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari pengukuran dan menilai seberapa jauh pengukuran tersebut merupakan alat ukur yang benar-benar mengukur aspek-aspek sesuai dengan tujuan instruksional.

Sementara itu, Kerlinger (1990) membagi validitas menjadi tiga yaitu content validity (validitas isi), construct validity (validitas konstruk), dan criterion-related validity (validitas berdasar kriteria).

Senin, 24 September 2007

Kemenangan Sejati

Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain. Namun, kemenangan atas diri sendiri. ..
Berpacu di jalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalahkan rasa ketakutan, keengganan, keangkuhan, dan semua beban yang menambat diri di tempat start.

Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tak berguna. Motivasi tak semestinya lahir dari rasa iri, dengki atau dendam. ..
Keberhasilan sejati memberikan kebahagiaan yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda.

Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain, akan tertinggal karena sibuk mengintip laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan recordnya sendiri tak peduli apakah pelari lain akan menyusulnya atau tidak. Tak peduli dimana dan siapa lawan-lawannya. Ia mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri. Ia bertanding dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain curang.
Keinginan untuk mengalahkan orang lain adalah awal dari kekalahan diri sendiri.

Kata-Kata Bijak Hari Ini :
“Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab….”
Yakni, orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.

Meraih Kesuksesan Hidup Dengan Kesabaran

“Tidak ada jalan yang terlalu panjang bagi orang yang melangkah tanpa tergesa-gesa dan tidak ada penghargaan yang tidak dapat diraih bagi orang yang mempersiapkan diri untuk mendapatkannya dengan kesabaran.” (Bruyere).

DALAM hidup ini begitu banyak tantangan yang harus dihadapi dengan kesabaran. Bagi mereka yang tidak sabar, maka siap-siap untuk dikecewakan oleh tindakannya itu.

Kesabaran adalah kata yang indah dan mudah diucapkan, tapi ternyata tidak banyak orang yang mampu melakukannya. Dan derajat kesabaran inilah sesungguhnya yang membedakan hidup orang sukses dengan orang gagal dalam aktivitas hidupnya. Termasuk di dalamnya berlaku juga pada dunia kerja di mana pun. Terkait dengan ini, pantas saja seorang bijak pernah mengatakan, “Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagai peluang untuk mencapai kesuksesan.”

Dengan kata lain, di dunia ini tidak ada sesuatu kesuksesan apa pun yang tidak dapat diraih oleh orang-orang yang mampu mempersiapkan dirinya secara baik untuk mendapatkannya dengan penuh kesabaran. Hal ini dapat kita buktikan dari kisah-kisah atau perjalanan hidup orang sukses. Di sini, dapat dipastikan kita akan menemukan nilai-nilai kesabaran di dalamnya.

Langkah selanjutnya, setelah jiwa sabar itu bersemayam dalam diri dan perilaku Anda, maka langkah sukses itu harus didukung pula dengan apa yang sebenarnya mesti mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses. Dalam suatu sumber disebutkan, ada tujuh hal yang dilakukan oleh mereka dalam meraih sukses.

- Mau mengambil risiko. Orang sukses berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang, dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman. David C. McClelland, seorang guru besar yang mendalami perjalanan orang-orang sukses serta telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan melatih pengusaha kecil, menyatakan cara menjadi pengusaha kecil sukses adalah dengan menjadi pengambil risiko moderat; yang mau terus mengambil risiko untuk meraih sukses.

- Percaya diri dan merasakan bahwa dirinya berbuat sesuatu untuk dunia. Orang sukses memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa keterampilan inti memberi nilai kepada keterampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.

- Menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Orang sukses mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan; mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan; mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, dll.

- Menjadi pelajar seumur hidup. Orang sukses menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas; artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah, dan menggunakan Internet merupakan bentuk pendidikan pula. Karena itu, tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.

- Berpandangan positif terhadap apa yang dapat dikerjakan. Orang sukses percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka.

- Memotivasi diri sendiri. Orang sukses mempunyai banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda. Seorang pria setengah baya memotivasi dirinya sendiri dengan mencoba mendapatkan lebih banyak uang daripada kakaknya. Seorang wanita berusia 29 tahun menjadi perawat top untuk menunjukkan kepada bekas gurunya bahwa dia memiliki keterampilan dan kecerdasan memadai untuk mencapai profesi itu.

- Tidak bekerja setengah-setengah. Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-setengah. Mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finis. Mereka manfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.

Akhirnya, sesungguhnya setiap orang berpeluang untuk sukses dalam bidangnya masing-masing, termasuk kita yang sedang berjuang mendapatkan pekerjaan atau sukses dalam usaha. Anda ingin sukses? Maka, tanamkanlah dalam diri Anda nilai-nilai kesabaran dan lakukan kiat-kiat tersebut sebagai realisasi kesabaran Anda.

Waallahu a’lam.

4 Al4san UntOek SoekSes

Empat alasan seseorang menjadi sukses yang akan disampaikan berikut ini adalah versi Edward D’Bono. Beliau adalah seseorang yang memfokuskan studinya pada bidang psikologi kreativitas. Salah satu buku hasil karya beliau yang terkenal adalah “Lateral Thinking”.

Dalam buku tersebut, beliau bercerita tentang tak tik. Dari hasil mencari beberapa kesamaan yang dimiliki oleh orang-orang sukses, beliau menemukan empat alasan yang mendorong seseorang menjadi sukses.

Pertama adalah “luck” (keberuntungan). Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa sukses terjadi karena kebetulan. Menurut Edward D’Bono, memang ada orang sukses karena mendapatkan keberuntungan. Misalnya, tiba-tiba mendapat lotre senilai USD 1 juta (sekitar Rp 8,5 miliar) atau menikah dengan orang yang sangat kaya. Bisa juga tiba-tiba bisnis yang sedang digeluti mendapatkan order dalam jumlah besar. Tiga contoh itu adalah kesuksesan karena kebetulan.

Kedua adalah “very talented” (sangat berbakat). Seseorang menjadi sukses karena dia memang mempunyai kapabilitas yang luar biasa di segala sisi. Salah satu contoh konkritnya adalah Mozart. Dalam usia empat tahun dia sudah mampu bermain piano dengan permainan yang luar biasa bagus. Mozart ini adalah salah satu contoh orang yang “very talented”. Contoh lain adalah Richard Claiderman, seorang pianis moderen yang juga sangat berbakat di bidangnya. Di bidang olah raga salah satu contohnya adalah Tiger Wood, seorang pemain golf yang very talented.

Ketiga adalah “you are on a growing business sector”. Anda sukses karena melakukan bisnis di sektor yang sedang tumbuh pesat. Contohnya, orang-orang yang melakukan bisnis komputer di tahun 1985-an kebanyakan relatif berhasil. Orang yang berbisnis internet juga banyak yang mendapatkan sukses. Jika Anda melakukan bisnis di sektor yang sedang tumbuh, kemungkinan untuk menjadi sukses akan lebih besar.

Keempat adalah “you are little bit mad”. Anda harus sedikit gila kalau ingin meraih sukses. Sedikit gila memang tidak selalu menghasilkan hal negatif.

Memilih Untuk Sukses

Seberapa besar tanggung jawab yang berani anda ambil…? Semakin besar tanggung jawab yang berani anda pikul - semakin besar sukses yang bisa anda capai. Beberapa orang melihat masalah sulit - dan mengatakan: “Itu bukan urusan saya.” Sementara ada orang lain yang melihat situasi yang sama - dan mengatakan : “Saya akan membuat hal itu menjadi urusan saya. Saya akan berbuat sesuatu.” Coba tebak, siapa di antara keduanya yang akan sukses…?

Ada sedemikian banyak alasan (dan beberapa diantaranya alasan yang sempurna) - untuk tidak mengambil tanggung jawab. Lalu mengapa ada orang yang mau mengambil tanggung jawab…? Karena dengan mengambil tanggung jawab - berarti mereka MEMILIH untuk mencapai sesuatu, memilih untuk sukses, memilih untuk membuat perbedaan.

Kita bisa saja hidup tenang tanpa mengambil tanggung jawab. Tetapi apakah hidup anda hanya untuk “numpang lewat”…?

Perhatikan, setiap kali anda melihat orang melarikan diri dari tanggung jawab, ambillah kesempatan untuk bertanggung jawab. Buat pilihan yang mendukung anda untuk sukses dan berhasil. Pilih untuk bertanggung jawab - dan anda akan berhasil.

Cinta

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.

Format Rapor SMU

Format Rapor SMU

Nama : Ridwan Kelas/Semester : XII / II

Nomor Induk : 668 Tahun Pelajaran : 2006-2007

Nama Sekolah : Nurul Huda

No

Mata Pelajaran

Standar Ketuntasan Belajar Minimal *)

Nilai Hasil Belajar

Pengetahuan dan Pemahaman Konsep

Praktik

Sikap

Angka

Angka

Huruf

Angka

Huruf

Predikat

1

Pendidikan Agama

66

65

-

B

2

Pend. Kewarganegaraan

65

70

-

B

3

Bahasa Indonesia

64

68

65

B

4

Bahasa Inggris

60

66

68

B

5

Matematika

60

60

-

-

6

Kesenian

65

-

70

B

7

Pendidikan Jasmani

63

-

80

B

8

Sejarah

62

66

-

B

9

Antropologi

62

67

-

B

10

Sastra Indonesia

62

66

65

B

11

Bahasa Asing Lain **)

65

65

68

B

12

Tekhnologi Informasi dan Komunikasi

65

78

69

B

13

Keterampilan ***)

P K L H

60

67

60

B

14

……………….. ****)

*) Untuk masing-masing nilai Pengetahuan dan Pemahaman Konsep dan Praktik

**) Diisi dengan bahasa Jerman, Arab, Perancis, Mandarin, Jepang (Bahasa lain yang menjadi ciri khas

sekolah)

***) Diisi sesuai dengan jenis Keterampilan yang dipilih siswa

****) Diisi Mata Pelajaran Lain Yang Dilaksanakan Di Sekolah (bisa lebih dari satu)

Jakarta, 14 April 2007

Orang Tua/Wali Siswa

(………………………)

Mengetahui

Kepala Sekolah

(………………………)

Wali Kelas

(………………………)

Ketercapaian Kompetensi Siswa

No

Mata Pelajaran

Keterangan

1

Pendidikan Agama

2

Pend. Kewarganegaraan

3

Bahasa Indonesia

4

Bahasa Inggris

5

Matematika

6

Kesenian

7

Pendidikan Jasmani

8

Sejarah

9

Antropologi

10

Sastra Indonesia

11

Bahasa Asing Lain *)

12

Tekhnologi Informasi dan Komunikasi

13

Keterampilan **)

P K L H

14

………………..

*) Diisi sesuai dengan jenis Bahasa Asing yang dipilih siswa

**) Diisi sesuai dengan jenis Keterampilan yang dipilih siswa

Ketercapaian Kompetensi Siswa

No

Jenis Kegiatan

Keterangan

1

2

3

4

Ketidakhadiran

No

Alasan Ketidakhadiran

Lama

1

Sakit

2

Izin

3

Tanpa Keterangan

Keprribadian

No

Kepribadian

Keterangan

1

Kelakuan

2

Kerjinan/Kedisiplinan

3

Kerapian

4

Kebersihan

Catatan Wali Kelas :

Keterangan Kenaikan Kelas : Lulus / Tidak Lulus – Coret yang tidak perlu

(Berlaku untuk semester 2 Kelas XII)

Jakarta, 14 April 2007

Orang Tua/Wali Siswa

(………………………)

Mengetahui

Kepala Sekolah

(………………………)

Wali Kelas

(………………………)